Selasa, 8 Januari 2013

Seni Mempersatukan Perbedaan Di Indonesia



Surabaya, (surabaya1.com) - Kecintaan terhadap budaya ternyata mampu mempersatukan berbagai macam perbedaan, yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya tidak memandang perbedaan politik, suku, agama, atau ras, namun justru mempersatukannya. Salah satu contoh terpeliharanya budaya suatu daerah adalah kebudayaan itu menjadi kebanggaan warganya. Seperti budaya Grebeg Suro , berupa Festival Reog Nasional justru telah dikenal hingga ke manca negara.

“Acara ini mendapat apresiasi yang tinggi dari dunia internasional. Maka harus dilaksanakan dengan baik” ujar Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, saat menutup Grebeg Suro Festival Reog Nasional Ke-XIX Tahun 2012, di alun-alun Kabupaten Ponorogo, Rabu (15/11).

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, masyarakat sampai saat ini masih banyak yang sangat mencintai kebudayaan. “Kalau bicara budaya pasti rukun, karena masyarakat ingin supaya budaya dapat terpelihara dengan baik, dan menjadi kebanggaan daerahnya” ujarnya.
Diungkapkan oleh Soekarwo, kesenian Reog Ponorogo saat ini telah menjadi salah satu seni yang diminati juga oleh masyarakat Indonesia secara luas, tidak hanya dari Ponorogo. “Dalam festival ini ada peserta dari DKI Jakarta, Lampung, Kalimantan Timur, dan lain-lain. Ini bukti bahwa Reog juga dicintai daerah lain, tidak hanya Jatim saja. Semua kumpul jadi satu, karna kebudayaan yang mempersatukan kita” tutur Pakdhe Karwo, panggilan akrab Gubernur.

Pada 2012 ini data kunjungan wisatawan lokal dan internasional di Jawa Timur mencapai 31 juta jiwa. Hal ini lanjut Soekarwo merupakan kesempatan emas bagi setiap daerah, untuk mempromosikan potensi wisata daerahnya. “Jika pariwsata kita tumbuh dengan baik, tentu masyarakat juga tambah sejahtera. Kuncinya jagalah kerukunan” pesannya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, H. Amin mengatakan, Reog Ponorogo merupakan salah satu budaya yang telah banyak dikembangkan oleh daerah lain di seluruh Indonesia, yang dapat dibuktikan dari meningkatnya jumlah peserta festival, yang berasal dari luar daerah yang terus meningkat setiap tahunnya.

Festival Reog Nasional tahun ini diikuti sebanyak 53 grup yang terdiri dari 29 grup berasal dari Ponorogo dan 24 grup lainnya berasal dari luar Ponorogo diantaranya Surabaya, Madiun, Jember termasuk Jakarta, Batam, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, dan kota-kota lain di Jawa. Sebanyak 29 grup asal Ponorogo merupakan perwakilan masing-masing kecamatan dan sekolah serta perguruan tinggi di Ponorogo.

Dalam Festival Reog Nasional Ke-XIX, juara pertama diraih oleh Grup Bantarangin dari DKI Jakarta. Grup tersebut mendapat Piala Presiden RI yang diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Sementara itu, juara 2 diraih oleh grup Reog dari SMAN II Ponorogo, juara 3 oelh grup Reog SMAN I Ponorogo, juara 4 oleh grup Reog dari Madiun, juara 5 oleh grup Reog Singo Mangkujoyo dari Surabaya, juara 6 grup Reog dari Kecamatan Jenangan, juara 7 grup Reog dari SMA Muhammadiyah I Ponorogo, juara 8 grup Reog Purbaya dari Surabaya, juara 9 grup Reog dari Kabupaten Jember dan juara 10 grup Reog dari Kecamatan Ponorogo.

Sumber : http://surabaya1.com/berita/6729.html

Tiada ulasan:

Catat Ulasan